Cerita dimulai dari seorang pemuda bernama TOP (Ittipad), anak yang suka bermain game online sejak duduk di bangku SMA. Suatu saat ketika sedang bermain game online, ada member lain dari game online tersebut bernama Jack ingin membeli senjata kepada TOP. Awalnya TOP tidak ingin menjual senjatanya, namun setelah ditawari akan diberi uang sebesar 30 Bath, akhirnya TOP berani untuk menjualnya. Dari penjualan senjatanya itulah, dia semakin lamasemakin memperoleh keuntungan yang cukup besar sampai suatu ketika dia mampu membeli sebuah mobil. Ia mulai melakukan sebuah bisnis dari situ, Namun, kedua orang tua TOP tidak setuju akan apa yang dilakukan oleh TOP mengenai perdagangan senjata game online. Saat orang tua TOP mengetahui bahwa anaknya tidak diterima di Universitas Negeri, orang tuanya pun semakin marah dengan kelakuan TOP yang seakan-akan tidak menghiraukan pendidikannya.
Suatu ketika, akun game online tersebut dihapus oleh admin game online tersebut karena telah dianggap menyalahgunakan kepentingan komersial, dia pun bingung bagaimana untuk mendapatkan uang lagi seperti sebelumnya untuk biaya masuk Universitas.
Namun TOP adalah seseorang yang tidak pantang menyerah, TOP pun berinisiatif untuk membuat bisnis baru membuka toko DVD player. Tapi naas TOP ditipu, dvd player berjumlah 50 unit itu ternyata rusak semua karena berupa DVD Player bajakan. Setelahnya, TOP mencoba untuk membuat peluang bisnis baru, yaitu ingin berjualan kacang. Ia pun mulai melakukan survey di lapangan dan melakukan berbagai macam cara untuk membuat kacang yang diminati oleh pasar. TOP menyewa lokasi di mall untuk berjualan kacang. Namun kacang yang dijual TOP tidak seberapa laku karena dirasa lokasinya tidak strategis, dan dia pun pindah ke lokasi yang dirasa cukup strategis, yaitu di dekat pintu masuk mall. Hari pertama pun, kacang TOP laku habis. Beberapa hari kemudian bisnis kacang TOP mulai terancam untuk diberhentikan karena oleh pihak mall melihat bahwa dagangan kacang TOP mengotori atap mall. Suatu malam, kedua orang tua TOP mengajak TOP untuk pindah ke cina, namun TOP pada pendiriannya untuk tetap tinggal di Thailand melanjutkan bisnisnya. Sayang sekali bisnis kacang TOP harus berhenti sampai disitu karena lokasi dagangannya telah dijual ke pihak lain.
Namun TOP adalah seseorang yang tidak pantang menyerah, TOP pun berinisiatif untuk membuat bisnis baru membuka toko DVD player. Tapi naas TOP ditipu, dvd player berjumlah 50 unit itu ternyata rusak semua karena berupa DVD Player bajakan. Setelahnya, TOP mencoba untuk membuat peluang bisnis baru, yaitu ingin berjualan kacang. Ia pun mulai melakukan survey di lapangan dan melakukan berbagai macam cara untuk membuat kacang yang diminati oleh pasar. TOP menyewa lokasi di mall untuk berjualan kacang. Namun kacang yang dijual TOP tidak seberapa laku karena dirasa lokasinya tidak strategis, dan dia pun pindah ke lokasi yang dirasa cukup strategis, yaitu di dekat pintu masuk mall. Hari pertama pun, kacang TOP laku habis. Beberapa hari kemudian bisnis kacang TOP mulai terancam untuk diberhentikan karena oleh pihak mall melihat bahwa dagangan kacang TOP mengotori atap mall. Suatu malam, kedua orang tua TOP mengajak TOP untuk pindah ke cina, namun TOP pada pendiriannya untuk tetap tinggal di Thailand melanjutkan bisnisnya. Sayang sekali bisnis kacang TOP harus berhenti sampai disitu karena lokasi dagangannya telah dijual ke pihak lain.
Di suatu pagi, TOP mengetahui bahwa rumahnya telah akan disita. TOP pun sedih tidak tahu harus berbuat apa, sampai ketika ia bertemu dengan kekasihnya yang baru pulang dan membawa oleh-oleh makanan rumput laut. Setelah ia mencoba rumput laut tersebut, ternyata rasanya sangat enak. Dari situlah, TOP memulai memikirkan bisnis baru yaitu, bisnis makanan rumput laut. TOP berusaha merintis bisnis barunya dengan baik dan dia belajar ke ahlinya untuk membuat rumput laut. Pada awalnya, hasil gorengan rumput laut oleh paman dan TOP tidak ada yang berhasil. Namun, karena suatu kejadian yang dialamin oleh pamannya, ada satu bungkus rumput laut yang terkena air. Dari situlah, rumput laut yang dogoreng TOP rasanya menjadi enak, ternyata harus dibasahi terlebih dahulu baru digoreng. TOP mulai memproduksi rumput laut tersebut dalam jumlah banyak untuk dijual. Ia menjual daganganya di counter pusat perbelanjaan. Ternyata memang benar, dagangan TOP laku keras.
Kemudian, TOP mencoba untuk bekerja sama dengan 7-eleven, ia menawarkan produk rumput lautnya. Namun pertama kali ia datang, produknya ditolak karena dengan alasan kemasan rumput laut TOP tidak layak jual, ukuran rumput lautnya terlalu besar, serta harga jual rumput laut TOP yang juga dirasa cukup besar oleh 7-eleven. TOP tidak menyerah begitu saja, ia mencoba untuk merubah desaing kemasannya dengan bantuan seorang designer. Ia menamakan produknya dengan nama " TAO KAE NOI "yang artinya pengusaha muda.
Lalu ia teringat keluarganya masih mempunyai sebuah kantor kecil. Maka ia merenovasi kantor tersebut menjadi sebuah pabrik.. Pada akhirnya, kerja keras dan semangatnya berbuah hasil. Ia berhasil merenovasi kantor ayahnya menjadi pabrik dan mempekerjakan beberapa karyawan. Namun pada saat pihak 7-eleven menginspeksi pabrik TOP, 7-eleven merasa pabrik TOP belum memenuhi standart. Lagi-lagi TOP tidak menyerah begitu saja, ia segera menyempurnakan apa saja yang masih kurang dan akhirnya kontraknya disetujui.
Akhirnya, setelah 2 tahun, TOP menuai kerja kerasnya, dia bisa melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya sebesar sekitar 12 milyar. Di usianya 26 tahun, ia berhasil memiliki pendapatan di tahun 2010 mencapai sebesar 1.500 juta bath (Rp 450 Miliyar), memiliki 2500 karyawan, mengirim produknya ke 6000 cabang 7-eleven. Mengeskspor camilan rumput lautnya ke 27 negara di dunia, dan memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan.
The Morals
Moral value dalam kisah ini agaknya patut diterapkan oleh kita generasi muda Indonesia untuk bangkit dan membangun masa depan yang cerah. Berikut merupakan beberapa nilai yang terkandung pada cerita dalam film tersebut.
1. Pantang Menyerah
Berbagai halangan dihadapi Top ketika menempuh usahanya. Mulai dari tidak setujunya kedu orang tua Top hingga pihak-pihak yang terkait dengan bisnisnya. Top berusaha meyakinkan dan memberi pengertian pada mereka. Beberapa berhasil tapi tidak semuanya, ada pula yang gagal. Namun hal tersebut tidak mengecilkan hatinya. Ia justru bangkit dan tidak pernah menyerah.
2. Berani
“Berjualan itu tidak semudah bermain game. Welcome to the real world!” Begitulah yang disampaikan oleh ayah Top kepadanya. Dalam berbisnis banyak yang harus dilakukan dan terkadang juga ada yang harus dikorbankan. Jika Top saat itu takut dan mundur, maka bisa jadi ia tidak akan sukses seperti saat ini.
3. Niat dan Fokus
Top adalah orang yang tidak setengah-setengah. Ia begitu totalitas pada usahanya. Sifat tersebut yang harusnya dimiliki oleh seorang, keyakinan, fokus, dan niat yang mendasari untuk menjalankan usahanya dengan totalitas.
4. Berpikir Kreatif
Ketika Top hendak menjual produk yang sudah ada di pasaran, ia menawarkan hal berbeda. Kualitas dan layanan. Semua itu ia pelajari dari mengamati sekitar. Top menggunakan prinsip ATM : Amati, Tiru, Modifikasi menjadi lebih baik lagi.
5. Mau belajar dan bekerjasama
Keahlian Top tidak serta merta secara instan ia peroleh. Semua itu ia dapatkan seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya usaha yang ia lakukan. Top juga tidak malu, ia mau belajar dari siapapun yang dapat memberikan peran positif menjadikan ia dan usahanya lebih baik lagi.
Selain itu, Top juga banyak belajar dari partnernya. Partner juga merupakan hal yang menunjang kesuksesan kita, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Kerjasama yang baik dengan partner akan menciptakan suatu perubahan besar dibanding bekerja sendirian saja.
6. Pengalaman
Terjun langsung ke dunia usaha merupakan sesuatu yang mahal yang tidak di dapat dari bangku kuliah atau organisasi formal lainnya. Dari sini kita dapat memperoleh pengalaman dan dampaknya secara langsung, seperti yang didapatkan Top hingga ia meraih kesuksesannya saat ini.
7. Passion
Bekerja dan melakukan segalanya sesuai passion. Itulah yang dilakukan Top sejak awal. Ia tidak pernah menjadi ekspektasi orang lain, ia melangkah sesuai hati nuraninya. Dengan begitu ia bisa menjalaninya dengan semangat karena ia menyukainya, Ini juga yang menjadi kunci totalitas Top dalam usahanya.
Menarik dan menginspirasi :) Satu kata untuk Top : Dia tidak pernah menyerah untuk kesuksesannya.
“The moment you’re ready to quit is usually the moment right before a miracle happens. Don’t give up!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar